Tulisanku

PENGGUNAAN TEKNOLOGI MAGLEV (MAGNETIC LEVITATION) PADA TAKE OFF DAN LANDING PESAWAT

ABSTRAK

Aviation Safety Network (ASN) tahun 2021 mengklasifikasikan 21 jenis kecelakaan pesawat di Indonesia dalam satu dekade. Keluar dari landasan pacu (runway excursion) menjadi kecelakaan pesawat yang paling banyak terjadi, yakni sebanyak 16 kasus dan diikuti oleh kasus-kasus lainnya yang disebabkan oleh roda pesawat. Hal tersebut disebabkan adanya gaya gesek roda dengan beberapa kondisi lintasan. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan menghilangkan gaya gesek roda pada lintasan melalui pemanfaatan magnetic levitation (maglev) pada lintasan serta pengganti roda pada pesawat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis cara kerja maglev serta berapa ketinggian levitasi yang terjadi pada saat take off dan landing pesawat. Pada penilitian ini digunakan metode kuantitatif dengan melakukan percobaan sesungguhnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa cara kerja pada maglev dengan meletakan secara berhadapan kutub yang sama, dimana penempatan magnet dilakukan zig zag agar terjadi daya tarik menarik dengan magnet yang ada pada alat bantu yang mengakibatkan adanya gaya dorong terhadap benda yang dipikul oleh alat bantu. Hasil levitasi magnet yang terjadi memiliki rata-rata ketinggian sebesar 4 cm. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan prinsip maglev dapat diterapkan pada take off dan landing pesawat guna memperkecil angka kecelakaan pesawat yang disebabkan oleh roda pesawat, selain dari itu pemanfaatan maglev ini diharapkan mempercepat kebutuhan waktu ancang-ancang take off serta meminimalisir waktu pemberhentian pesawat pada saat landing sebagai efek dari adanya gaya dorong oleh maglev.

Hi, I’m Admin MAN2

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *